RIWAYAT PMR DOBANA
- PMR Dolok Batunanggar
- PematangSiantar, Sumatera Utara, Indonesia
- Sebuah Organisasi Palang Merah Remaja Indonesia Bimbingan PMI, yang dinaungi atau berdiri di SMAN 1 Dolok Batunanggar(Serbalawan)pada tahun 1979.
Video Action
Popular Movies
-
Atas nama Pelatih PMR SMA Negeri 1 Dolok Batunanggar.... Saya KSR PMI Simalungun; Nama : Zainuddin Tanjung Jabatan : Pelatih PMR ...
-
PERAWATAN KELUARGA Prinsip Kerja Seorang Pelaku PK : 1. Sikap yang baik seorang Pelaku PK penting untuk memberi kesan baik tentan...
-
PPPK / P3K P3K adalah pemberian pertolongan, perawatan, atau pengobatan sementara dengan tujuan sebagi berikut : Mencegah bahaya maut ...
-
Dengan perizinan Penerbitan PMR SMAN 1 Dolok batunanggar. P. 2009 s/d 2020. Saya KSR PMI Simalungun : Nama : Zainuddin Tanjung,...
-
PALANG MERAH REMAJA Palang Merah Remaja di bentuk oleh PMI pada bulan Maret 1950 yang merupakan perwujudan dari keputusan Liga Pal...
-
PALANG MERAH REMAJA Palang Merah Remaja di bentuk oleh PMI pada bulan Maret 1950 yang merupakan perwujudan dari keputusan Liga Pala...
-
SEJARAH PALANG MERAH ARTI PALANG MERAH : Suatu perhimpunan yang anggotanya memberikan pertolongan secara sukarela kepada setiap manusia yan...
Bagaimanakah Blog ini menurut Anda..?
1. Sikap yang baik seorang Pelaku PK penting untuk memberi kesan baik tentang kepribadiannnya:
Berperikemanusiaan Bertanggungjawab
Selalu mengutamakan kepentingan si sakit
Selalu bersikap terbuka
2. Menunjukan kemanuan kerja dengan tenang, cepat dan tanpa ragu-ragu.
3. Mempunyai sifat ramah, selalu senyum, bersedia untuk mendengarkan keluhan dan mampu menenangkan si sakit.
4. Berfikirlah sebelum bertindak atau bekerja
5. Pengamatan serta informasi yang berwenang sangat bermanfaat dan membantu dalam menjalankan tugas perawatan
6. Jagalah kebersihan lingkungan dan ruangan di sakit dengan tidak mengabaikan kebersihan diri sendiri.
7. Catatlah selalu hasil pengamatan dan perawatan secara singkat jelas8. Usahakan agar tidak menambah penderitaan si sakit
9. Jangan bertindak menyimpang dari peraturan dan perintah dokter/ petugas kesehatan.
10. Jika perlu untuk merujuk si sakit ke puskesmas atau rumah sakit, persiapkan dengan baik, baik keperluan orang sakit juga transportasi.
11. Selalu menjaga kerahasiaan medis pasien.
Peralatan Perawatan Keluarga :
1. Peralatan yang diperlukan untuk PK tidak perlu sama dengan yang ada di rumah sakit, dengan peralatan sederhana kita dapat menolong orang sakit. Peralatan yang digunakan dapat menggunakan peralatan yang ada atau improvisasi.
2. Perlengkapan PK sederhana :
Bagi Pelaku PK
◙ Celemek
◙ Peralatan mencuci tangan
Air mengalir (kran, botol, improvisasi lain)
Baskom (wadah menampung air)
Sabun dalam tempatnya (kalau perlu sikat tangan) Handuk tangan/serbet.
Bagi orang sakit
◙ Peralatan tempat tidur
Tempat tidur dan bantal
Seprei, sarung bantal, kain perlak dan alas perlak (sedikitnya 2 set), selimut.
Alat penopang kaki (improvisasi)
◙ Peralatan mandi, buang air kecil (b.a.k), buang air besar (b.a.b)
2 ember
1 gayung
Baskom
2 washlap
2 handuk
Pasu najis
Labu kemih
Tissue
Air mengalir (di botol, ceret, wadah lainnya)
Sisir & alat make up untuk wanita
Air hangat dalam wadah
◙ Peralatan mencuci rambut
Talang plastik
Shampo
Alat pengering rambut (hair dryer, kipas, dll)
Handuk
Sisir
◙ Peralatan memelihara mulut
Sikat gigi
Pasta gigi
Bengkokan / kaleng / wadah penampungan buangan.
◙ Peralatan makan
Baki berisi : piring, sendok, garpu, gelas dengan tatakan dan tutupnya (dapat diberi sedotan), serbet.
Meja kecil, bel (khusus untuk pasien yang dapat makan sendiri.
◙ Peralatan medis
Termometer, Tensi meter, Perban & Plester
◙ Peralatan Kompres
Washlap, air hangat atau air dingin
Kantong es/kompres dingin, kantong air panas/ kompres panas.
◙ Bahan lain yang diperlukan :
Talk, minyak pelumas & cream pelembab kulit.
◙ Desinfectant / cairan pensucihama & antiseptict.
PERTOLONGAN PERTAMA
PPPK / P3K
P3K adalah pemberian pertolongan, perawatan, atau pengobatan sementara dengan tujuan sebagi berikut :
- Mencegah bahaya maut
- Mecegah bahya cacat
- Meringankan rasa sakit
- mencegah bahaya infeksi
GANGGUAN UMUM
Gangguan umum terjadi apabila terjadi ada gangguan pernafasan , gangguan dalam peredaran darah, adanya kesadaran yang menurun.
Macam – macam gangguan umum yang dapat membawa bahaya maut adalah :
1.
- Emosi yang hebat - Rasa nyeri yang hebat
- Berada dalam ruangan penuh tanpa udara yang segar
- Keadaan lemah setelah menderita sakit
- Terlalu banyak mengeluakan tenaga, keringat dan letih terutama bila perut kosong
Gejala yang ditimbulkan pada penderita Misalnya :
- Gejala Subjektif gejala yang hanya dirasakan oleh penderita saja antara lain :
- Pusing - Mual - Mata berkunang – kunang
- Telinga berdenging - Merasa lemas -
- Gejala Objektif gejala yang dapat dilihat dari orang lain antara lain :
- Keluar keringat dingin - Pucat - Denyut nadi lemah
Pertolongannya :
I. Tidurkan terlentang dengan kepala agak direndahkan
II. Longgarkan pakaian
III. Beri selimut biar badan hangat kembali
IV. Usahan penderita mendapatkan udara segar
V. Apabila sudah mendingan atau lebih sadar dapat diberi minuman hangat.
Shock adalah suatu keadaan yang timbul karena jumlah darah yang beredar di dalam pembuluh – pembuluh darah sangat berkurang. Kurangnya darah yang beredar misalnya :
- Terjadi pendarahan keluar atau kedalam
- Luka baker yang cukup luas
Gejalanya sebenarnya kelanjutan dari lena Misalnya :
- Merasa mual, lemas
- Pucat dan dingin
- Keringat dingin tampak pada kening
- Nadi cepat ( lebih besar dari 100 per menit )
- Pernafasam cepat dan dangkal
- Bila keadaan bertambah lanjut, maka penderita akan pingsan.
Pertolongannya :
I. Sama dengan penderita
II. Tenagkan penderita
III. Lekas hubungi dokter atau bawa kerumah sakit.
Pingsan adalah kelajutan dari Shock apabila tidak terjadi pertolongan atau penanganan
Pingsan disebabkan oleh :
- Kekurangan zat asam dalam darah misalnya karena tenggelam atau kelelap dalam air
- Kerusakan dalam otak Misalnya ; Kena pukulan pada kepala, gegar otak, perdarahan otak
- Keracunan
- Terlalu kepanasan atau kedinginan
- Kehilangan banyak darah
- Terkena aliran listrik
- Punya penyakit : Ginjal, Ayan, Kencing manis
Gejalanya :
- Penderita tidak manyut bila dipanggil/ ditanyatidak mengadakan reaksi terhadap rangsangan
- Bila dibaring penderita tidak bergerak
- Pernafasan ada dan denyut nadi dapat diraba.
Pertolongannya :
I. Baringkan penderita ketempay yang teduh dan udara yang segar
II. Apabila mukanya merah Kepalanya ditinggikan, apabila mukanya pucat biarkan ia berbaring tanpa bantal
III. Pakaiannya agak dilonggarkan
IV. Penderita disadarkan terlebih dahulu
V. Penderita diselimuti agar tidak kedinginan
VI. Jangan diberi makanan atau minuman terlebih dahulu
VII. Dampingi panderita agar lebih tenang
VIII. Bawa ke dokter atau rumah sakit
Mati suri adalah suatu keadaan pingsan dimana pernafasan dan peredaran darah sudah menjadi tidak mencukupi lagi. Jadi keadaan gawat antara pingsan atau mati. Pernafasan tidak nampak denyut nadi tidak teraba, biji mata melebar dan tidak menyempit dengan penyinaran, mukanya pucat agak kebiru biruan.
Biasanya disebabkan oleh :
- Karena tidak dapat bernafas misalnya : tenggelam, tercekik, jalan pernafasan tersumbat
- Mengisap gas / udara beracun
Pertolongannya :
I. Setelah dibaringkan terlentang, Longgarkan segala pakaian yang dapat menghambat jalan pernafasan.
II. Hilangkan barang yang sekiranya dapat menyumbat jalan pernafasan
III. Mulai segera memberi pernafasan buatan
IV. Mintakan seseorang untuk menghubungi dokter terdekat.
5. Kejang otot (Kram)
Penyebab :
- Terlalu letih
- Karena dingin/panas
- Kekurangan garam, rendahnya kadar mineral.
- Bernafas terlalu cepat ketika tidak diperlukan, sehingga menghalangi pemakaian kalsium oleh tubuh.
Gejala :
- Rasa sakit yang terus menerus, berlangung selama beberapa detik sampai beberapa jam.
Pertolongan :
- Dengan merenggangkan otot tersebut, bila kejang dibetis, berdiri dengan bertumpu pada jari kaki atau mendorong bagian depan kaki ke atas dan memijit otot yang kejang kearah jantung.
- Bila yang menderita kejang adalah otot lengan atas depan, pijitlah otot tersebut dengan satu tangan dan mintalah bantuan teman anda untuk meluruskan siku tersebut.
6. Terkilir (Reptura Tendo)
Yaitu terlepasnya tendo dari tulang/otot (Tendo adalah penghubung antara tulang/sendi).
Gejala :
- Seseorang yang menderita reptura tendo atau terkilir biasanya terdengar suaranya.
- Rasa sakit yang hebat sehingga orang tersebut menggeliat kesakitan dan memegang otot tersebut dalam posisi konstraksi.
- Ia tidak akan membiarkan otot tersebut digerakkan, bahkan biasanya tidak akan mau diperiksa, kecuali bila telah menerima obat penghilang rasa sakit.
- Membengkak sakit selama beberapa hari dan timbul tanda biru/hitam.
- Konstraksi otot yang kuat yang terjadi dengan tiba-tiba.
- Otot yang tegang dan tidak fleksibel mudah menderita reptura tendo.
- Rest : istirahat
- Ice : pendinginan
- Compression : penekanan
- Elevation : pendinginan bagian tubuh yang cidera
- Segera hubungi dokter
7. Dislokasi (sendi meleset)
Yaitu terlepasnya sendi dari tempat yang seharusnya.
Dislokasi sendi rahang
Penyebab :
- Menguap atau tertawa terlalu lebar
- Terkena pukulan keras ketika rahang sedang terbuka.
- Mempergunakan ibu jari yang ditekankan ke rahang, ibu hari sebelumnya dibalut terlebih dahulu.
Caranya, rahang tersebut ditekankan kebawah dengan kedua ibu jari tersebut diletakkan digeraham yang paling belakang, tekanan harus mantap tetapi pelan-pelan, bersamaan dengan penekanan tersebut, jari-jari yang lain mengangkat dagu penderita keatas.
Pertolongan :
- Perhatikan apakah ada patah tulang.
- Apabila tidak ada, cedera ditekan dengan telapak tangan/kaki. Sementara itu lengan penderita ditarik sesuai dengan arah kedudukan ketika itu, tarikan harus dilakukan dengan pelan dan semakin lama dan semakin kuat, kemudian dengan hati-hati lengan atas diputar (arah jauhi tubuh) hal ini sebaiknya dilakukan dengan siku berlipat. Dengan cara ini diharapkan ujung lengan atas akan menggeser kembli ketempat semula.
Penyebab :
- Lutut membentur, paha terdorong kebelakang dan terlepas dari sendinya.
Gejala :
- Lutut terputar kedalam, paha terkunci mendekati garis tengah tubuh, bila digerakkan terasa nyeri.
Usahakan jangan digerakkan, bawa segera ke rumah sakit.
8. Patah Tulang
a. Patah tulang stress
Gejala :
- Tidak tampak
- Sakit bila ditekan dari atas dan dari bawah.
- Sakit ringan dan semakin sakit bila terus digunakan.
Penyebab :
- Kaki yang mempunyai lengkungan yang tinggi, sehingga sebagian besar
Pertolongan :
- Istirahatkan bagian tubuh yang sakit.
b. Patah tulang komplet
Gejala :
- Rasa sakit yang hebat disertai dengan pembengkakan.
- Bila memutuskan pembuluh darah darah dapat mengakibatkan pendarahan.
Penyebab :
- Kekerasan dari luar, terpukul benda-benda keras, tertembak terjatuh dan sebagainya.
Pertolongan :
- Mencegah pendarahan
- Mencegah gugat
- Mencegah rasa nyeri
- Mencegah infeksi
- Pembalutan/pembidaian.
9. Perdarahan Pembuluh Nadi
Tanda-tanda :
Darah keluar menyembur sesuai dengan denyut jantung, darah yang keluar berwarna merah segar.
Pertolongan :
- Menekan ditempat perdarahan dengan kain, setelah luka dibersihkan.
- Usahakan bagian yang mengalami perdarahan lebih tinggi dari letak.
- Jika belum berhasil, hentikan perdarahan dengan memijit pembuluh nadi (arteri) antara luka dengan jantung (diatas posisi luka)
- Dengan memasang touniquet (dikendorkan tiap 15 menit)
10. Keracunan
Racun bisa masuk ketubuh melalui :
a. Pernafasan
Gejala :
- Banyak keluar air liur dan air mata
- Batuk-batuk
- Warna muka merah
Pertolongan :
- Bawa secepatnya ketampat yang bebas gari gas beracun tersebut.
- Tidurkan terlentang dan beri selimut.
- Bila perlu beri penafasan buatan jangan dari mulut ke mulut.
- Segera bawa ke rumah sakit
Pertolongan :
- Pakaian yang terkena racun dilepas
- Bagian tubuh yang terkena racun disiram dengan air dingin terus menerus.
c. Melalui makanan
Keracunan Botulinum (banyak dijumpai pada makanan dalam kaleng)
Gejala :
- Muncul secara mendadak 18-36 jam sesudah memakan makanan tersebut
- Lemah badan, disusul penglihatan kabur dan ganda.
- Penderita mengalami kesulitan berbicara dan susah menelan.
Pertolongan :
- Hanya dapat diberikan di rumah sakit dengan menyuntikkan serum antitoksin khusus untuk Botulinum.
Pencegahan :
- Sebelum dihidangkan, makanan dalam kaleng dibuka kemudian direbus bersama kalengnya didalam air sampai mendidih.
Keracunan jamur
Gejala :
- Muncul dalam jarak beberapa menit sampai 2 jam sesudah makan jamur beracun tersebut.
- Sakit perut yang hebat, mencret.
- Banyak berkeringat
- Mental kacau
- Pingsan
Pertolongan :
- Usahakan agar muntah
- Bilas lambung
- Bila perlu berikan pernafasan buatan.
Gangguan khusus disebabkan atau terjadi karena kecelakaan. Macam – macam ganguan khusus adalah :
- Terjerat
Cara pertolongannya, dengan tindakan P3K, yaitu :
1) Bebaskan jalan pernafasan yang tertekan dengan memotong tali penjerat leher
2) Kalau nafas tidak lancar mulai melakukan pernafasan buatan
3) Cek peredaran darah
- Kecelakaan listrik atau tersambar petir
Cara pertolongannya, dengan tindakan P3K, yaitu
1) Putuskan aliran listrik
2) Lakukan tindakan PATUT, tangan penolong diberi lapisan kertas yang tebal atau sarung tangan, penolong berdiri diatas bahan yang kering bukan logam , misalnya kayu, selimut, karet
3) Berikan pernafasan buatan
4) Rawat luka baker
- Tenggelam
Cara pertolongannya, dengan tindakan P3K, yaitu
1) Harus bertindak cepat ( menolong pasien yang tenggelam diharuskan orang berbakat dalam renang )
2) Lakukan tindakan PATUT
3) Lakukan pernafasan buatan
4) Lakukan pijat jantung samapi jantung berdenyut sendiri
5) Hangatkan korban
GANGGUAN LOKAL
Macam – macam gangguan local adalah :
A. Luka
B. Patah tulang
C. Terkilir
D. Keracunan
Pedoman Penolong:
Pada waktu terjadi kecelakaan, agar kita dapat merencanakan pertolongan yang akan diberikan dengan baik :
- Besikap tenang
- Perhatikan tempat sekitar terjadinya kecelakaan, antara lain :
- Memperhatikan keadaaan penderita
- Merencanakan dalam hati cara – cara pertolongan berdasarkan pokok:
Pelaku P3K adalah :
a. Penggolongan
Mereka yang terdekat pada suatu kecelakaan dapat digolongkan dalam :
1. Tenaga profesional seperti ; dokter, Perawat.
2. Tenaga semi profesional seperti KSR, PMR yang terlatih dan memiliki diplomat P3K yang masih berlaku.
3. Tenga awam
Hendaknya tiap memberikan pertolongan didorong oleh keinginan yang luhur , artinya tidak mengaharap imbalan
1. Tetap tenang dengan memperhatikan suasana.
2. Kumpulkan keterangan yang perlu dengan cepat dan jelas serta lengkap.
3. Pimpin dan rencanakan penanganan sederhana tetapi tepat guna.
4. Siap melakukan tindakan sesuai prioritas dan jenis cidera.
5. Siap membawa / mengirim korban sesuai tempat pertolongan selanjutnya.
P = Penolongan mengamankan diringnya sendiri terlebih dahulu sebelum bertindak
A = Amankan korban dari tempat kejadian, sehingga bebas dari bahaya.
T = Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa ditempat itu ada kecelakaan .
U = Usahan segera menghubungi Ambulance, dokter, Rumah sakit atau yang berwajib (misalkan Polisi, atau petugas keamanan setempat)
T = Tindakan pertolongan P3K terhadap korban dalam urutan yang paling tepat.
1. Menghadap dewan juri ( lari – lari kecil yang dilakukan sebelum memasuki Pos)
2. Meletakan peralatan ( Ketua memberia komando” kecuali pemegang bendera letakan semua peralatan laksanakan, kemudian semua anggota bilang siap laksanakan”.Peralatan diletakkan dibelakang barisan 3 langkah belakang)
3. Luruskan barisan ( ketua memberi komando “ luruskan barisan” )
4. Berhitung ( ketua memberi komando “ berhitung mulai””)
5. Periksa kerapian ( sebelum melakukan periksa kerapian semua anggota bersikap istirahat ditempat. Komado ini dilakukan oleh ketua, setelah itu memberi aba –aba “ periksa kerapian laksanakan. Setelah selesai posisi semuanya kembali dalam posisi istirahat ditempat. Dan ketua memberi aba –aba “ siap gerak )
6. Penghormatan ( Ketua memberi komado penghormatan “ pada dewan juri / pembina hormat gerak, setelah juri melakukan hormat dan selesai hormat maka, ketua menberi aba – aba tegak gerak )
7. Laporan ( Laporan inidilakukan ketua, dengan menghadap dewan juri, )
8. Ambil peralatan untuk diperiksa ( Ketua memberia komando” kecuali pemegang bendera ambil peralatan untuk diperiksa semua peralatan laksanakan, kemudian semua anggota bilang siap laksanakan”.Anggota mengambil peralatan yang ada dibelakang barisan dan memindahkannya kedepan barisan 3 langkah depan barisan )
9. Penghormatan ( Ketua memberi komado penghormatan “ pada dewan juri / pembina hormat gerak, setelah juri melakukan hormat dan selesai hormat maka, ketua menberi aba – aba tegak gerak )
10. Doa ( ketua memberi aba-aba kepada semua anggota” berdoa mulai, setelah itu mengucapkan doa selesai “ )
11. Ambil Peralatan ( Ketua memberia komando” kecuali pemegang bendera ambil peralatan untuk diperiksa semua peralatan laksanakan, kemudian semua anggota bilang siap laksanakan”.Anggota mengambil peralatan yang ada didepan barisan kemudian balik kanan dan kembali kebarisannya seperti semula.)
12. Meninggalkan tempat / Pos
A. Lorong sempit
Ø Tandu diturunkan dulu dan diletakan ± 2M dari Ambang lorong sempit
Ø Pembawa bendera memeriksa keadaan dan mengadakan penjajakan dahulu dan meletakkan benderanya setelah melewatinya
Ø Setelah menjajaki dan mencoba nya sendiri, pemberi bendera memberitahukan tentang hasil penjajakannya kepada ketua
Ø Pelaksanaan pertama penderita diangkat dari atas tandu oleh 3 orang penolong setelah itu penolong dalam keadaan berdiri. Penderita dirapatkan dalam keadaan miring.
Ø Pembawa bendera mulai memasuki lorong empit dengan membawa tandu,setelah itu diikuti penolong yang membawa penderita. Pada waktu berjalan dilorong sempit harus dengan gerakan menyamping dan langkah para penolong harus teratur, menutup dan membuka kaki harus bersamaan
Ø Kemudian diikuti anggota lainnya yang membawa peralatan TasP3K, dan lain –lain
Ø Setelah melewati lorong sempit penderita dipindahkan kembali ke tandu, sejenak memeriksa keadaan penderita tandu diangkat dengan tertib dan meneruskan perjalanan
Ø Tandu diturunkan dulu dan diletakan ± 2M dari pagar tembok
Ø Pembawa bendera memeriksa keadaan dan mengadakan penjajakan dahulu dan meletakkan benderanya setelah melewatinya
Ø Setelah menjajaki dan mencoba nya sendiri, pemberi bendera memberitahukan tentang hasil penjajakannya kepada ketua
Ø Pelaksaan pertama tandu diangkat tingggi oleh 4 orang penolong dengan posisi mendatar, pegangan tandu depan diletakan pada pagar tembok ± 2 jengkal dari ujung pegangan
Ø Pembawa bendera meloncati tembok disusul dengan 2 penolong lainnya bagian depan pengangkat tandu
Ø Setelah melewatinya. 2 penolong tersebut memegang kembali ujung tandu yang diletakkan pada tembok, kedilakukan gerakan menarik dari depan dan mendorong dari belakang sampai ujung tandu paling belakang ± 2 jengkal dari ujung pegangan diletakkan pada tembok
Ø Kemudian 2 penolong yang mengankat tandu bagian belakang segera meloncati pagar tembok
Ø Setelah selesai kembali mengatur posisi seperti semula dalam pengangkatan tandu
Ø Sejenak melakukan pemeriksaan, kemudian melajuti perjalanan
C. Gorong – gorong / Urung urung
Ø Tandu diturunkan dulu dan diletakan ± 2M dari gorong – gorong
Ø Pembawa bendera memeriksa keadaan dan mengadakan penjajakan dahulu dan meletakkan benderanya setelah melewatinya
Ø Setelah menjajaki dan mencoba nya sendiri, pemberi bendera memberitahukan tentang hasil penjajakannya kepada ketua
Ø Pelaksanaan pertama penderita diangkat dari atas tandu oleh 3 orang penolong
Ø Penderita segera dibaringkan atau ditelungkupkan ( tergantung Pada keadaan lukanya ) diatas punggung salah satu penolong yang sudah dalam posisi tiarap dan siap memasuki gorong – gorong. Badan penderita disatukan dan diikat kebadab penolong
Ø Pembawa bendera terlebih dahulu dengan memasuki gorong – gorong dengan membawa tandu melewati gorong, kemudian kembali lagi dengan Posisi merayap , Penolong yang membawa penderita memegang pambawa bendera kemudian dibantu dengan anggota lainya dibelakang, serta disusul oleh Anggota lannya yang membawa tas P3K dan lain – lainnya.
Ø Setelah melewati semuanya, penderita segera diangkat kembali dan diletakkan ketandu
Ø Sejenak melakukan pemeriksaan, kemudian melajuti perjalanan.
D. Bahaya Udara
Ø Waktu mendengar tanda bahaya, segera mencari tempat yang sekiranya dianggap aman
Ø Tandu penderita segera diletakkan dan para penolong segara tiarap,dan mencari tempat yang dianggap aman
Ø Bagi pembawa bendera, bendera di letakkan / ditutupi pada penderita.
Ø Setelah tanda bahaya usai, kembali keposisi semula dan tandu penderita diusung kembali dan melanjuti perjalanan
E. Ambulance
Ø Pembawa bendera menbuka pintu belakang Ambulance
Ø Tandu penderita diturunkan dan diletakkan ± 2M agak menyamping sebelah kiri atau kanan dari pintu ambulance
Ø 2 Orang penolong mengeluarkan tandu khusus dari ambulance, persisi didepan ambulance
Ø Penderita diangkat oleg 3 orang penolong dan dipindahkan ke tandu khusus ambulance
Ø Kemudian tandu khusus tersebut diangkat oleh 4 penolong untuk dimasukkan kedalam ambulance
Ø Selanjutnya tandu bawaan kosong dibawa dimasukkan kedalam ambulance bersama dengan 3 orang penolong lainnya, dan 3 orang penolong tersebut benrtindak untuk sebagai penjaga penderita
Ø 2 orang lain dapat duduk didepan sebelah pengemudi
Ø Pintu Ambulance ditutup dengan rapat
F. Rumah sakit
Cara menurunkan penderita dari ambulance
Ø Pembawa bendera turun terlebih dahulu, membuka pintu belakang ambulan
Ø 2 orang lainya turun dari ambulan memegangi tandu dan mebuka kunci roda tandu
Ø Satu orang mengeluarkan tandu kosongdan disiapkan disamping kanan/ kiri ambulance
Ø Tandu khusus penderita ditarik keluardisambut oleh 2 orang penolong, kemudian diangkat sama-sama oleh 4 penolongkemduian diletakkan sejajra dengan tandu kosong
Ø Penderita diangkat oleg 3 penolong ketandu kosong
Ø Dengan 4 orang pebolong tandu penderita dibawa masuk ruangan ruma sakit
Cara memindahkan penderita ketempat tidur
Ø Swaktu penderita diangkat masuk ruangan rumah sakit , pembawa bendera melapor kepetugas poliklinik, kemudian segera mengatur dan membereskan tempat tempat tidur
Ø Setelah memasuki ruangan penderita diangkat oleh 3 penolong meletakkan ketempat tidur dengan rapi dan tertib